Seni pada
mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu.
Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan
sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Mapalus
merupakan seni asli Suku Minahasa yang memiliki nilai kebersamaan yang sangat
tinggi. Mapalus menjadi expresi dan kreativitas Suku Minahasa dalam
menjunjung tinggi hidup bergotong – royong. Berkaca dari pengertian Budaya/Kebudayaan, Mapalus menjadi tanda bahwa Suku Minahasa memiliki akal budi yang bernilai tinggi.
Mapalus telah tertanam dalam alam bawah sadar setiap Suku Minahasa yang
menjadikannya sebuah kebudayaan yang unik.
- Mapalus tani
- Mapalus nelayan
- Mapalus uang
- Mapalus bantuan duka dan perkawinan; dan,
- Mapalus kelompok masyarakat.
Dengan adanya bentuk-bentuk mapalus seperti di atas, masyarakat suku minahasa sudah saling membantu mengurangi beban ekonomi kehidupan ketika diperhadapkan pada suatu masalah atau pekerjaan.
Walau dikenal dengan bentuk gotong royong tradisional, Mapalus telah berevolusi ke era modern seiring berkembangnya zaman. Bentuk-bentuk mapalus modern banyak dijumpai di organisasi organisi masyarakat seperti kelompok tukang ojek, sopir angkutan umum, serta komunitas-komunitas yang ada
Namun sayang,.. tinggal generasi tua saja yang menjaga dan melestarikan Mapalus dalam kehidupan bermasyrakat sehingga walaupun telah menjadi bagian budaya suku Minahasa, Rantai Kebudayaan Mapalus ini terancam putus jika tidak ada lagi generasi muda yang ingin menjaga dan melestarikannya. Generasi muda diharapkan bisa menjadi media penerus kebudayaan ini.
Sangat disayangkan jika hasil kesenian dari para leluhur yang telah menjadi kebudayaan akan lenyap hanya karena tidak ada lagi orang yang ingin menjadi media untuk menjaga dan melestarikannya. Dapat dibayangkan kesulitan apa yang akan terjadi nanti jika masyarakat Suku Minahasa tidak lagi mengenal kata Mapalus, Setiap permasalahan pasti hanya akan terselesaikan dengan bantuan uang. Tidak masalah bagi masyarakat yang memilki banyak uang! tapi bagaimana dengan masyarakat yang hidup tidak berkecukupan?
Berikut Foto-foto contoh kegiatan Mapalus di desa Wuwuk, Kab. Minahasa Selatan.
Walau dikenal dengan bentuk gotong royong tradisional, Mapalus telah berevolusi ke era modern seiring berkembangnya zaman. Bentuk-bentuk mapalus modern banyak dijumpai di organisasi organisi masyarakat seperti kelompok tukang ojek, sopir angkutan umum, serta komunitas-komunitas yang ada
Namun sayang,.. tinggal generasi tua saja yang menjaga dan melestarikan Mapalus dalam kehidupan bermasyrakat sehingga walaupun telah menjadi bagian budaya suku Minahasa, Rantai Kebudayaan Mapalus ini terancam putus jika tidak ada lagi generasi muda yang ingin menjaga dan melestarikannya. Generasi muda diharapkan bisa menjadi media penerus kebudayaan ini.
Sangat disayangkan jika hasil kesenian dari para leluhur yang telah menjadi kebudayaan akan lenyap hanya karena tidak ada lagi orang yang ingin menjadi media untuk menjaga dan melestarikannya. Dapat dibayangkan kesulitan apa yang akan terjadi nanti jika masyarakat Suku Minahasa tidak lagi mengenal kata Mapalus, Setiap permasalahan pasti hanya akan terselesaikan dengan bantuan uang. Tidak masalah bagi masyarakat yang memilki banyak uang! tapi bagaimana dengan masyarakat yang hidup tidak berkecukupan?
0 comments:
Post a Comment