Sunday, 18 November 2012

Penambangan data lewat program EDS



Penambangan data lewat program EDS
(Evaluasi Diri Sekolah)


KATA PENGANTAR
Puji syukur di panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat pertolonganNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berisi tentang teknologi penambangan data lewat sebuah program dari pemerintah untuk mendapatkan informasi-informasi actual dari kegiatan sekolah yang ada diseluruh Indonesia.
Harapan saya, makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua lebih khususnya dapat  memperdalam pengetahuan tentang data mining.
Apabila ada kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian, kami menerimanya dengan hati yang lapang, demi melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada dalam makalah ini dan demi kepentingan kita bersama.
 
Penulis           

Natalia Muaya



DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………… i
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………. ii
BAB I
1.1  Pendahuluan       
1.2  Latar Belakang
1.3 Maksud dan Tujuan
BAB II
2.  Dasar Teori/Landasan Teori
BAB III
3.Pembahasan

BAB IV
4.1   Kesimpulan
4.2   Saran



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Peningkatan mutu pendidikan pada umumnya lebih ke praktek belajar mengajar disekolah, namun tanpa disadari proses pendataan kegiatan disekolah di kesampingkan karena banyak sekolah yang tidak dapat dijangkau oleh dinas dari pusat karena masih banyak sekolah yang tersisolasi oleh jalan yang tidak mungkin di lalui oleh kendaraan atau karena tidak dijangkau oleh teknologi informasi dan komunikasi. Pendataan kegiatan dan keadaan disekolah sebenarnya perlu dilakukan agar dinas pendidikan dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan sekolah tersebut serta dapat mengetahui kinerja guru dalam proses belajar mengajar.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi seakan membantu proses pendataan kegiatan disekolah dengan adanya program pengisian data lewat EDS atau dikenal dengan Evaluasi diri sekolah. Jika dihubungkan dengan salah satu disiplin ilmu yang bernaung dibawah pendidikan teknologi informasi dan komunikasi, program ini memiliki hubungan dengan salah satu disiplin ilmu yaitu data mining.
Dalam data mining terdapat metodologi yang berkaitan erat dengan aplikasi EDS ini. Metodologi ini dikenal dengan Discovery Model.

1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk memberitahukan terdapat hubungan antara data mining dengan dunia pendidikan lewat program EDS
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada sekolah-sekolah tentang pentingnya pengolahan data sekolah lewat program EDS.




BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Pengertian data mining
Data mining adalah sebuah bidang ilmu yang berupaya menemukan pola, kaidah, aturan, dan informasi berharga yang menarik dan belum diketahui sebelumnya dari sekumpulan besar data. Kemunculan ilmu ini dilatarbelakangi oleh munculnya tumpukan data di berbagai bidang kehidupan. Seringkali sebuah organisasi atau kelompok kerja tertentu banyak melakukan kegiatan pengumpulan data, administrasi maupun perhitungan-perhitungan yang menghasilkan data dalam jumlah besar.
1.      Metodologi Data Mining
Komponen data mining pada proses KDD seringkali merupakan aplikasi iterative yang berulang dari metodologi data mining tertentu. Pada pembahasan ini digunakan istilah pola dan model. Pola data diartikan sebagai instansiasi dari model. Sebagai contoh f(x)= 3x+ x adalah pola dari model f(x)=  ax+ x.
Data mining melakukan pencocokan model  atau menentukan pola dari atau ke data yang diobservasi.
Data mining dapat dikendalikan oleh dua hal
  Hipotesa
Mengasumsikan sesuatu untuk kemudian diteliti dan divalidasi kebenaranannya
  Penemuan
Memeriksa data set yang kemudian melahirkan penemuan akan pola-pola data tertentu
Dalam perkembangan teknologi data mining, terdapat model yang digunakan untuk melakukan proses penggaloan informasi terhadap data-data yang ada. Menurut IBM, model data mining dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
A.    Verification model
            Model ini menggunakan perkiraan (hypothesis) dari pengguna, dan melakukan test terhadap perkiraan yang diambil sebelumnya dengan menggunakan data-data yang ada. Penekanan terhadap model ini adalah terletak pada user yang bertanggung jawab terhadap penyusunan perkiraan (hypothesis) dan permasalahan pada data untuk meniadakan atau menegaskan hasil perkiraan (hypothesis) yang diambil.
  Sebagai contoh misalnya dalam bidang pemasaran, sebelum sebuah perusahaan mengeluarkan suatu produk baru kepasaran, perusahaan tersebut harus memiliki informasi tentang kecenderungan pelanggan untuk membeli produk yang akan di keluarkan. Perkiraan (hypothesis) dapat disusun untuk mengidentifikasikan pelanggan yang potensial dan karakteristik dari pelanggan yang ada. Data-data tentang pembelian pelanggan sebelumnya dan data tentang keadaan pelanggan, dapat digunakan untuk melakukan perbandingan antara pembelian dan karakteristik pelanggan untuk menetapkan dan menguji target yang telah diperkirakan sebelumnya. Dari keseluruhan operasi yang ada selanjutnya dapat dilakukan penyaringan dengan cermat sehingga jumlah perkiraan (hypothesys) yang sebelumnya banyak akan menjadi semakin berkurang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.Permasalahan utama dengan model ini adalah tidak ada informasi yang dapat dibuat, melainkan hanya pembuktian atau melemahkan perkiraan (hypothesys) dengan data-data yang ada sebelumnya. Data-data yang ada pada model ini hanya digunakan untuk membuktikan mendukung perkiraan (hypothesis) yang telah diambil sebelumnya. Jadi model ini sepenuhnya tergantung pada kemampuan user untuk melakukan analisa terhadap permasalahan yang ingin digali dan diperoleh informasinya.
B.     Discovery model.
Model ini berbeda dengan verification model, dimana pada model ini system secara langsung menemukan informasi-informasi penting yang tersembunyi dalam suatu data yang besar. Data-data yang ada kemudian dipilah-pilah-untuk-menemukan suatu pola, trend yang ada, dan keadaaan umum pada saat itu tanpa adanya campur tangan dan tuntunan dari pengguna. Hasil temuan ini menyatakan fakta-fakta yang ada dalam data-data yang ditemukan dalam waktu yang sesingkat mungkin.
  Sebagai contoh, misalkan sebuah bank ingin menemukan kelompok-kelompok pelanggan yang dapat dijadikan target suatu produk yang akan di keluaran. Pada data-data yang ada selanjutnya diadakan proses pencarian tanpa adanya proses perkiraan (hypothesis) sebelumnya. Sampai akhirnya semua pelanggan dikelompokan berdasarkan karakteristik yang sama.






B.     Pengertian EDS
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) adalah proses evaluasi diri sekolah yang bersifat internal yang melibatkan  pemangku kepentingan untuk melihat kinerja sekolah berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Hasil EDS dipakai sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah secara konsisten dan berkelanjutan, serta sebagai masukan bagi perencanaan investasi pendidikan tingkat kab/kota.
EDS dirancang  untuk digunakan oleh Team Pengembang Sekolah (TPS) dalam melakukan penilaian  kinerja sekolah yang mengacu pada : Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Hasil EDS  menjadi masukan dan dasar penyusunan Rencana Kerja / Pengembangan Sekolah (RK / PS) dalam upaya peningkatan kinerja sekolah.
Tujuan EDS :
  • Menilai kinerjanya berdasarkan SNP.
  • Mengetahui tahapan pengembangan dalam pencapaian SNP sebagai dasar peningkatan mutu pendidikan.
  • Menyusun RKS/RKAS sesuai kebutuhan nyata dalam rangka pemenuhan SNP.
Manfaat EDS
Tingkat Sekolah:
  • Sekolah dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangannya sendiri dan  merencanakan pengembangan dan peningkatan ke depan.
  • Sekolah dapat memiliki data dasar yang akurat sebagai dasar untuk pengembangan dan peningkatan di masa mendatang.
  • Sekolah dapat mengidentifikasikan peluang untuk meningkatkan mutu pendidikan yang disediakan, mengkaji apakah inisiatif peningkatan tersebut berjalan dengan baik dan menyesuaikan program sesuai dengan hasilnya.
  • Sekolah dapat memberikan laporan formal kepada pemangku kepentingan demi meningkatkan akuntabilitas sekolah.
Tingkatan Lain Dalam Sistem (Pemerintah, Pemerintahan Kabupaten/Kota dan Provinsi)
  • Menyediakan data dan informasi yang penting untuk perencanaan, pembuatan keputusan, dan perencanaan anggaran pendidikan pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.
  • Mengidentifikasikan bidang prioritas untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan.
  • Mengidentifikasikan jenis dukungan yang dibutuhkan terhadap sekolah.
  • Mengidentifikasikan pelatihan serta kebutuhan program pengembangan lainnya.
  • Mengidentifikasikan keberhasilan sekolah berdasarkan berbagai  indicator pencapaian sesuai dengan  Standar Pelayanan Minimal dan Standar Nasional Pendidikan.


Lingkup EDS
EDS menjawab 3 pertanyaan utama :
  • Seberapa baik kinerja sekolah kita ?
  • Bagaimana kita mengetahuinya?
  • Bagaimana kita memperbaikinya?


BAB III
PEMBAHASAN

A.    Hubungan Antara Data Mining Dengan EDS (Evaluasi Diri Sekolah)
Sesuai dengan tujuan, manfaat, dan pengertian EDS di tingkat sekolah Dapat dilihat secara tersirat bahwa terdapat hubungan antara dinas dari pusat dengan sekolah melalui program EDS. Dimana Depdikbud disini adalah actor penambang data.
e-eds.kemendikbud.go.id
 
Alur system jalannya EDS dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

 

         upload/download                              Username
              EDS                                              Password
                                                                   Sekolah           profil
sekolah
 
Dinas kabupaten/provinsi/kecamatan
 
 


                                                                   Pass/username

Kemendikbud memiliki pusat informasi dan penyimpanan data pada sebuah server dengan alamat domain http://e-eds.kemendikbud.go.id, dinas kabupaten/provinsi dan kecamatan mengolah profil sekolah dari daerah masing-masing kemudian mengirimkannya ke admin pengolahan data EDS, admin EDS membuat username dan password dimana username adalah NISN (Nomor Induk Sekolah Nasional) dan mengirim kembali ke masing-masing daerah. Username dan password kemudian di teruskan ke masing-masing sekolah sesuai dengan NISN.
Sekolah yang telah memperoleh username dan Password bebas mengakses alamat domain http://e-eds.kemendikbud.go.id dan mengaupload serta mendownload data EDS yang berformat .xlsx (Microsoft Exel 2007) di website tersebut.
Alur system EDS tersebut berhubungan erat dengan metodologi discovery model dimana pada model ini system secara langsung menemukan informasi-informasi penting yang tersembunyi dalam suatu data yang besar. Data-data yang ada kemudian dipilah-pilah-untuk-menemukan suatu pola, trend yang ada, dan keadaaan umum pada saat itu tanpa adanya campur tangan dan tuntunan dari pengguna. Hasil temuan ini menyatakan fakta-fakta yang ada dalam data-data yang ditemukan dalam waktu yang sesingkat mungkin.
B.     Keuntungan Pengguanaan sistem berbasis data mining pada program EDS
            Tujuan utama penggunaan teknologi informasi dan komunikasi adalah untuk mempermudah kinerja sehari-hari. Hal ini juga berlaku pada kemendikbud saat mulai menggunakan teknologi informasi dan komunikasi lewat program EDS secara online.
Dari pengoperasian aplikasi tersebut dapat di temukan keuntungan bagi ketiga pihak baik dari Kemendikbud, dinas pendidikan di daerah serta sekolah-sekolah.
Berikut ini keuntungan – keuntungan yang di dapat pada pengoperasian program EDS.
1.      Memilki media penyimpanan yang terstruktur seperti database, sehingga tidak terlalu memakan tempat penyimpanan. Dan proses pencarian data lebih cepat karena telah menggunakan Query, dan tidak mencari secara Manual.
2.      Tidak memakan banyak waktu saat pengiriman data.
3.      Tidak perlu turun langsung ke sekolah-sekolah untuk mengambil data.

C.    Kerugian menggunakan sistem berbasis teknologi informasi dan komunikasi pada program pendataan EDS
            Berikut ini kerugian-kerugian jika menggunakan sistem berbasis teknologi informasi
1.      Media penyimpanan harus dilakukan backup secara berkala untuk menjaga data tetap tersedia ketika sistem mengalami gangguan agar tidak hilang begitu saja.
2.      Server website harus memiliki bandwith internet yang besar untuk dapat menampung permintaan computer klien. Karena jika bandwithnya hanya terbatas, website akan mengalami gangguan jika di akses lebih dari 50 user pada saat bersamaan.
3.      Sistem keamanan data jadi tidak terjamin karena maraknya Peretas/CyberCrime.
















                                                    


BAB IV

1.      Kesimpulan
            Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara disiplin ilmu data mining dengan jalannya program EDS (Evaluasi Diri Sekolah) sehingga mempermudah kinerja pendataan KEMENDIKBUD mulai dari pengaksesan data, penyimpanan data, waktu pelaksanaan, serta tenaga yang dibutuhkan. Namun dari pada itu terdapat hal-hal yang harus di perhatikan seperti besarnya bandwith yang harus diletakkan pada server website, serta sistem keamanan yang harus di perhatikan.

2.      Saran
            Untuk sistem website yang di gunakan karena telah menggunakan Full Ajax, sebaiknya menyiapkan alternative lainnya ketika pengakses hanya memiliki bandwith di bawah 30kbps. Karena ajax sangat lambat pada koneksi yang lambat.

Penambangan data lewat program EDS Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment